17/03/12

Revolusi Industri


     Revolusi Industri adalah sebuah ungkapan yang digunakan untuk menamai perubahan
dan perkembangan pesat yang awalnya terjadi di Inggris setelah ditemukannya mesin uap.
Revolusi ini mengubah cara hidup banyak orang, terutama yang tinggal di perkotaan dan
wilayah-wilayah industri. Kemajuan teknologi mengakibatkan tenaga untuk menggerakkan
mesin yang semula masih menggunakan tangan menjadi penggunaan mesin yang digerakkan
oleh tenaga uap.




Lahirnya Revolusi Industri
Revolusi Industri terjadi pada pertengahan abad ke-18. Awalnya didahului oleh
revolusi agraria. Ada dua tahap revolusi agraria. Revolusi Agraria I adalah tahapan
terjadinya perubahan penggunaan tanah yang semula hanya untuk pertanian menjadi usaha
pertanian, perkebunan, dan peternakan yang terpadu. Revolusi Agraria II mengubah cara
mengerjakan tanah yang semula tradisional dengan penggunaan mesin-mesin atau
mekanisasi. Revolusi Industri terjadi di Inggris karena sebab-sebab berikut:
a. Inggris memiliki cukup bahan dasar untuk industri, seperti wol, batu bara, dan kapas
    yang diperoleh dari tanah jajahan.
b. Bangsa Inggris rajin mengadakan penyelidikan terhadap ilmu alam sehingga banyak
    penemuan baru. Hal ini didukung dengan didirikannya lembaga ilmiah Royal Society
    for Improving Natural Knowledge pada tahun 1662.
c. Adanya kemajuan pesat dalam pelayaran yang membawa kemajuan perdagangan
   Inggris.
d. Inggris memiliki cukup modal untuk memajukan industrinya.
e. Inggris memiliki kongsi dagang EIC yang merupakan alat kemajuan bagi perdagangan
   negara.


Tahap Revolusi Industri
Revolusi Industri terdiri dari tiga tahap.
a. Revolusi Industri I ditandai dengan masih dipergunakannya teknik kuno, yaitu penggunaan
   uap untuk menggerakkan mesin yang berbahan bakar kayu atau batu bara. Revolusi
   tahap pertama terjadi di Inggris pada abad ke-18.
b. Revolusi Industri II ditandai dengan penggunaan teknik baru berupa mesin bermotor
   yang berbahan bakar listrik atau bensin. Revolusi tahap kedua ini terjadi di Amerika
   Serikat dan Jerman pada abad ke-19.
c. Revolusi Industri III ditandai dengan penggunaan teknik kimia-hayati berbahan bakar
   atom atau nuklir. Revolusi tahap ketiga ini terjadi di Amerika Serikat dan Uni Soviet
   pada abad ke-20.


Revolusi Industri mendorong peningkatan penggunan mesin-mesin sehingga terjadi
efisiensi dalam produksi batu bara, besi, dan baja. Perkembangan ini ditunjang oleh adanya
pembangunan jalan kereta api, alat transportasi, dan pengembangan sistem perbankan
serta perkreditan.

Dampak-dampak revolusi industri
a. Bidang ekonomi
Dampak Revolusi Industri dalam bidang
ekonomi adalah munculnya pabrik-pabrik, lahirnya
pengusaha kaya, biaya produksi rendah sehingga
harga barang semakin rendah, upah buruh menjadi
rendah, perdagangan dunia semakin maju,
tumbuhnya kapitalisme industri yang berpusat
pada perseorangan, dan matinya industri rumah
tangga.
b. Bidang politik
Dampak Revolusi Industri dalam bidang politik sebagai berikut.
1) Munculnya kaum borjuis sebab kemajuan industri melahirkan orang-orang kaya
     baru yang merupakan penguasa industri.
2) Tumbuhnya demokrasi dan nasionalisme.
3) Munculnya imperialisme modern, yaitu upaya mengembangkan imperialisme yang
    berlandaskan kekuatan ekonomi, mencari tanah jajahan, bahan mentah serta
    mengembangkan pasar bagi industrinya.
4) Berkembangnya liberalisme yang awalnya hanya berkembang di Inggris ketika
    berlangsung Revolusi Agraria dan Revolusi Industri. Dalam menentukan kebijakan
    politik dan ekonomi, partai liberal sangat berpengaruh.
c. Bidang sosial
Akibat berkembangnya industri, pusat pekerjaan berpindah ke kota. Terjadilah urbanisasi
besar-besaran ke kota. Para buruh tani pergi ke kota untuk menjadi buruh pabrik. Kota-kota
besar pun menjadi padat dan semakin sesak. Para buruh hidup berjejal-jejal di tempat tinggal
yang kumuh dan kotor. Tidak hanya itu, dalam pekerjaan, mereka menjadi objek pemerasan majikan.
Buruh bekerja rata-rata 12 jam dalam sehari, namun tetap miskin.
Kemiskinan berakibat langsung pada meningkatnya kejahatan dan ketergantungan
pada minuman keras. Dampak lain adalah pengangguran, wanita dan anak ikut bekerja,
dan kurangnya jaminan kesejahteraan.

source: BSE, Wardaya, cakrawala sejarah.



0 komentar:

Posting Komentar